Diposkan pada Nasehat Diri

Rohis: Perjuangan tuk Raih Ridha Ilahi

Selama ini rohis yang kita kenal adalah, sebuah organisasi di lingkup sekolah yang bergerak dalam bidang keagamaan, tentunya agama Islam. Rohis adalah wadah atau tempat berkumpulnya para aktivis dakwah untuk menyatukan tekad serta tujuan demi mengemban tugas dakwah yang sebenarnya diwajibkan atas semua orang muslim. Dakwah sendiri dapat diartikan sebagai upaya mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Di dalam lingkaran sekolah, rohis mempunyai tugas dan tujuan yang jelas. Yakni, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para siswa-siswi di sekolah. Maka, semua siswa-siswi yang bergabung dan dengan suka rela terjun dalam dunia rohis, pastilah mereka adalah orang-orang yang mau menegakkan kebenaran, menegakkan kalimat Allah dan beramal untuk sesama. Semua itu semestinya dilakukan dengan penuh keikhlasan karena Allah ta’ala. Jika kita ikut berdakwah di lingkungan rohis, itu artinya kita telah menolong agama Allah.

 “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S. Muhammad, 47:7)

Sedikit pesan bagi aktivis-aktivis rohis: “Bagi para aktivis rohis, jangan mudah menyerah jika diterpa berbagai badai cobaan, karena Allah telah berjanji akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu. Tetaplah berusaha dengan berbagai upaya yang baik untuk menegakkan kalimat Allah. Berikan usaha terbaikmu, berikan energi terbaikmu dan selalu berikan yang terbaik untuk Allah.”

Bagaimana dengan program-program kerja rohis? Dengan melihat tugas serta tujuan  dibentuknya rohis, tentunya semua program kerja rohis selalu berorientasi pada usaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Banyak program dan kegiatan yang bisa dilakukan rohis, yakni pengadaan acara mentoring untuk meningkatkan iman serta ukhuwah islamiyah para siswa-siswi, pengajian akbar sekolah saat hari besar Islam untuk meningkatkan pemahaman ilmu agama, dan outbond ke alam untuk menikmati serta mensyukuri karunia keagungan ciptaan Allah yang begitu mengagumkan.

“Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu.” (Q.S. Muhammad, 47: 31)

“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya apabila Allah SWT mencintai suatu kaum, Allah akan mengujinya.”(HR.Tirmidzi)

Untuk seluruh pejuang dakwah, terutama kawan-kawan rohis, janganlah bersedih hati atas segala cobaan, sindiran, tuduhan dan berbagai aral melintang yang mungkin akan kita temui di kemudian hari. Semua itu adalah ujian dari Allah yang harus kita hadapi dengan penuh kesabaran.

Dakwah tak semudah yang kita bayangkan. Dakwah tak sekedar membalikkan telapak tangan. Dakwah menuntut keseriusan serta keteguhan iman. Kita tidak boleh berputus asa hanya karena sebuah cobaan. Tuduhan dan celaan hanyalah sebagai cambuk untuk lebih giat menebar kebaikan. Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mari kita buktikan bersama bahwa rohis bukan sarang teroris. Tetaplah berjuang. Tetap semangat dalam “amar ma’ruf nahi mungkar”.  Kuatkan niat tuk raih ridha Ilahi. Ingatlah bahwa Allah tidak akan membiarkan dakwah tanpa para pejuang-pejuang-Nya.

Diposkan pada Nasehat Diri

Kerohanian Islam, Layakkah Dianggap Teroris?

Terkait isyu yang sedang banyak dibicarakan, terutama di kalangan aktivis rohis atau kerohanian Islam, yakni tentang pemberitaan di salah satu stasiun televisi yang menuduh bahwa rohis adalah sarang pembentukan teroris, maka saya akan sedikit mengorek tentang aktivitas-aktivitas rohis, yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan yang namanya ‘terorisme’. Beberapa paragraf tulisan di bawah ini bertujuan untuk menjawab berbagai tuduhan, sindiran, atau bahkan terkesan menyalahkan organisasi yang bernama rohis.

Selama ini rohis yang kita kenal adalah, sebuah organisasi di lingkup sekolah yang bergerak dalam bidang keagamaan, tentunya agama Islam. Rohis adalah wadah atau tempat berkumpulnya para aktivis dakwah untuk menyatukan tekad serta tujuan demi mengemban tugas dakwah yang sebenarnya diwajibkan atas semua orang muslim. Dakwah sendiri dapat diartikan sebagai upaya mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dengan begitu, sangatlah tidak beralasan jika menuduh rohis adalah sarang teroris.

Di dalam lingkaran sekolah, rohis mempunyai tugas dan tujuan yang jelas. Yakni, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para siswa-siswi di sekolah. Maka, semua siswa-siswi yang bergabung dan dengan suka rela terjun dalam dunia rohis, pastilah mereka adalah orang-orang yang mau menegakkan kebenaran, menegakkan kalimat Allah dan beramal untuk sesama. Semua itu semestinya dilakukan dengan penuh keikhlasan karena Allah ta’ala. Jika kita ikut berdakwah di lingkungan rohis, itu artinya kita telah menolong agama Allah. Sehingga, apakah pantas organisasi yang bertujuan menegakkan kalimat Allah disebut-sebut sebagai teroris?

 “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S. Muhammad, 47:7)

Bagi para aktivis rohis, jangan mudah menyerah jika diterpa berbagai badai cobaan, karena Allah telah berjanji akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu. Tetaplah berusaha dengan berbagai upaya yang baik untuk menegakkan kalimat Allah. Berikan usaha terbaikmu, berikan energi terbaikmu dan selalu berikan yang terbaik untuk Allah.

Bagaimana dengan program-program kerja rohis? Dengan melihat tugas serta tujuan  dibentuknya rohis, tentunya semua program kerja rohis selalu berorientasi pada usaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Banyak program dan kegiatan yang bisa dilakukan rohis, yakni pengadaan acara mentoring untuk meningkatkan iman serta ukhuwah islamiyah para siswa-siswi, pengajian akbar sekolah saat hari besar Islam untuk meningkatkan pemahaman ilmu agama, dan outbond ke alam untuk menikmati serta mensyukuri karunia keagungan ciptaan Allah yang begitu mengagumkan. Dengan demikian, bagian program kerja atau kegiatan rohis mana yang menyiratkan regenerasi pembentukan terorisme?

“Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu.” (Q.S. Muhammad, 47: 31)

“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya apabila Allah SWT mencintai suatu kaum, Allah akan mengujinya.”(HR.Tirmidzi)

Untuk seluruh pejuang dakwah, terutama kawan-kawan rohis, janganlah bersedih hati atas segala cobaan, sindiran, tuduhan dan berbagai aral melintang yang mungkin akan kita temui di kemudian hari. Semua itu adalah ujian dari Allah yang harus kita hadapi dengan penuh kesabaran.

Dakwah tak semudah yang kita bayangkan. Dakwah tak sekedar membalikkan telapak tangan. Dakwah menuntut keseriusan serta keteguhan iman. Kita tidak boleh berputus asa hanya karena sebuah cobaan. Tuduhan dan celaan hanyalah sebagai cambuk untuk lebih giat menebar kebaikan. Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mari kita buktikan bersama bahwa rohis bukan sarang teroris. Tetaplah berjuang. Tetap semangat dalam “amar ma’ruf nahi mungkar”. Ingatlah bahwa, Allah tidak akan membiarkan dakwah tanpa para pejuang-pejuang-Nya.

Diposkan pada Nasehat Diri

Aku dan Mentoringku

Aku mau cerita gimana awalnya aku bisa kenal rohis, masuk rohis dan akhirnya bisa bertemu dengan sebuah kegiatan yang bener-bener bermanfaat buat aku, yaitu mentoring. Rohis, sebuah kata yang masih awam buatku saat itu, saat pertama-tama masuk SMA. Dulu, yang terpikir olehku, rohis hanyalah tempat orang-orang alim yang mempelajari agama dan kegiatannya cuma berisi kajian, kegiatan keagamaan, dan pengajian. Ternyata, semuanya salah besar.

Nah, karena alasan2 yang tidak beralasan itu, awalnya aku nggak tertarik untuk ikut rohis. Namun, orangtua sangat menyarankan untuk bergabung ke rohis. Beberapa bulan kemudian, berlangsung test mid semester 1. Alhamdulillahnya, aku bisa sebangku dengan mbak Nurul, yaitu anggota rohis kelas 3 saat itu. Dia lah yang membuka titik terang untuk bisa bergabung dengan rohis. Ternyata caranya sangat simpel dan mudah, tinggal dateng aja ke mushola tiap hari jumat. Alhamdulillahnya lagi, ada teman sekelas yang juga berminat masuk rohis. Dialah yang turut berjasa mengajakku untuk bergabung dengan rohis.

Hari jumat itu, aku menuju ke mushola sama temenku itu, dan berniat untuk bergabung dengan rohis. Kami berdua cuma celinguk’an di antara ramainya kendaraan yang beralu lalang untuk segera pulang. Akhirnya kami pun bertemu juga dengan beberapa akhwat berjilbab yang sedang ngobrol2, dan kami pikir, mungkin inilah anak-anak rohis. Dan benar aja, mereka itu anak2 rohis yang sedang nunggu mbak mentor. Selang beberapa menit, mbak mentor pun datang. Orangnya baik, supel and mudah bergaul, mungkin karena sifatnya itulah yang membuat kita bisa cepat saling kenal dan menyesuaikan diri. Nah, di situlah awal kukenal yang namanya mentoring.

Mentoring adalah salah satu kegiatan anak-anak rohis untuk saling mengenal, memperdalam agama Islam, menjaga ukhuwah islamiyah dan yang tidak kalah penting adalah agar iman kita selalu meningkat ato minimal terjaga, karena di sinilah kita saling menjaga, mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan. Mentoring diadakan seminggu sekali, yaitu tiap hari jumat sepulang sekolah. Kenapa mentoring diadakan mingguan? Tujuannya adalah, agar kita dapat selalu men-charge keimanan kita setiap minggunya. Misalnya kita lagi down atau lemah iman, pasti selalu ada temen2 yang ngingetin atau minimal mensupport kita untuk bangkit. Kalo lagi sedih atau galau, pasti deh langsung tersenyum kalo liat wajah temen2 mentoring yang unik, beragam dan  kadang aneh2 itu.

Kegiatan-kegiatan di mentoring sangat banyak dan beragam. Setelah bergabung dengan rohis dan ikut mentoring, baru kutau bahwa semua pikiran-pikiran negatif tentang rohis itu salah. Dan kita nggak bakal rugi gabung dengan rohis, karena banyak banget kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Dalam mentoring aja, sangat banyak agenda-agenda yang dapat kita lakukan, di samping materi mingguan dari mentor. Mulai dari membuat kerajinan tangan, keterampilan menjahit, bedah buku, bedah film, buber ramadhan, silaturahim, masak-masak, riyadhoh (olahraga), hingga rekreasi bersama yang sering disebut rihlah.

Istimewanya lagi, kegiatan mentoring tersebut nggak hanya diadakan di sekolah, melainkan kita juga bisa saling silaturahmi ke rumah sesama teman-teman mentoring agar dapat mengenal lebih dekat. Kita juga bisa mencari tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi, seperti ke taman ataupun rumah makan tertentu untuk buka bersama. Saking cintanya sama mentoring, penginnya tu aku bisa mentoring terus, selain karena menuntut ilmu itu penting, mentoring tu beneran asyik banget pokok’e. Nggak mau pisah sama mentoring, semoga aja bisa mentoring sampe akhir hayat. Aamiin..

Nah, dari sedikit ceritaku tentang mentoring, udah sangat jelas bahwa nggak ada ruginya ikut mentoring, bahkan banyak sekali manfaat dan keuntungannya. Lebih tepatnya lagi, nggak bakal nyesel ikut mentoring. Manfaat yang didapat selama ikut mentoring adalah mendapatkan sahabat-sahabat yang benar-benar saling berbagi dan disatukan oleh persaudaraan Islam. Serta keterampilan-keterampilan yang telah banyak dilakukan dalam mentoring yang sangat bermanfaat untuk bekal dalam perjalanan hidup ke depannya.

December ‎30, ‎2011, ‏‎10:45:54 PM